Belajar Menghitung Subnetting IP Address


    Subnetting sering diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. Dari blok yang rentang IP address nya banyak dibuat sehingga membentuk rentang IP address yang lebih sedikit. Sebelum melanjutkan lebih jauh, ada baiknya jika kita mengenal dan memahami terlebih dahulu beberapa istilah yang sering digunakan dalam subnetting seperti di bawah ini.



  Network address adalah sebuah alamat IP address yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsinya adalah untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan dengan network yang lain. Karena fungsinya tersebut, network address juga dipakai untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.

  Broadcast address adalah alamat yang digunakan sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Berbeda dengan network address, broadcast address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.

  Subnet mask adalah bagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner). Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan tersebut berbentuk binary maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.

  Classless Inter-Domain Routing (CIDR) merupakan yang dipakai untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan CIDR adalah “/24” yang juga sering disebut dengan notasi. Pada kasus ini, bisa kita lihat pula jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, dengan melihat bilangan tersebut maka sudah bisa kita ketahui jumlah host yang tersedia.

 Host valid / IP valid adalah alamat IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.

 Power of 2. Yang dimaksud dengan power of 2 adalah pemangkatan angka 2 dengan bilang mulai dari nol, 1, 2 dan seterusnya, yang penting bilangan tersebut haruslah angka genap positif. Yang mesti diingat dalam pemangkatan angka 2 adalah sebagai berikut:

2^0 = 1
2^1= 2
2^2=2 x 2 = 4
2^3=2 x 2 x 2 = 8
2^4= 2 x 2 x 2 x 2 = 16
2^5= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
2^6= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64
2^7=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
2^8=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 256
2^9=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 512
2^10= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 1024

Baiklah, bekal diatas saya rasa sudah cukup untuk mulai berhitung.


A. IP address class C Subnetting

Tentukan IP address yang akan mau disubnetting, misalnya 192.168.10.1/26. Agar lebih mudah memahaminya, saya gunakan CIDR dalam penulisan IP address nya. Sebelum lanjut, saya akan manampilkan CIDR secara lengkap.

Subnet mask CIDR/Notasi
255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24 ———–> # Awal dari Class C
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Setelah itu kita lakukan subnetting terhadap ip private yang termasuk dalam class C.

IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.10.1/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192
jumlah subnet=2x=22=4
jumlah host/subnet=2y-2=26-2=64-2=62
blok subnet=256-192=64

Setelah ketemu jumlah subnet, jumlah host/subnet dan blok subnet selanjutnya buat tabel IP blok




Setelah selesai menghitung dan membuat tabel pada IP 192.168.10.1/26, disini kita dapat menentukan blok pada IP 192.168.10.1/26.

Blok Pertama: (total range 192.168.10.0 sampai 192.168.10.63)
Network address = 192.168.10.0;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.10.1 s/d 192.168.10.62
Broadcast address = 192.168.10.63;
Blok Kedua: (total range 192.168.10.64 sampai 192.168.10.127) pada blok kedua, urutan host melanjutkan blok pertama.
Network address = 192.168.10.64;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.10.65 s/d 192.168.10.126
Broadcast address = 192.168.10.127;

Blok Ketiga: (total range 192.168.10.128 sampai 192.168.10.191) pada blok ketiga, urutan host melanjutkan blok kedua.
Network address = 192.168.10.128;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.10.129 s/d 192.168.10.190
Broadcast address = 192.168.10.191;

Blok Keempat: (total range 192.168.10.192 sampai 192.168.10.255) pada blok keempat, urutan host melanjutkan blok ketiga.
Network address = 192.168.10.192;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.10.193 s/d 192.168.10.254
Broadcast address = 192.168.10.255;



TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA DAN JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..'


Referensi:

Comments

Popular posts from this blog

Tutorial Cisco Packet Tracer - LAN & WIRELESS LAN

Tutorial DNS, DHCP, dan HTTP Server pada Cisco Packet Tracer

SETTING VLAN DINAMIC ROUTER di Cisco Packet Tracer